Good life, good life
Allah I want to thank You for the good life

I want to wake up in the morning with the sun
Wear a smile, go out and have some fun
Going to take away the worries on my mind, oh
Put them to one side
‘Cause everyday is like a brand new story
With unwritten lines
And no matter the weather
It's going, going to be alright

Chorus:
I know my life ain’t perfect
But I don't have to worry
‘Cause I've got all that I need
Right here in my, in my life
I know my life ain't perfect
But I like the way it's going
‘Cause I've got all that I need
Right here in my, in my life
Thank You for the good life, good life
Allah I want to thank You for the good life
I leave it all in Your hands, oh
Thank You for the good life, good life
Allah I want to thank You for the good life

Hey, listen!
There are things in life that money just can't buy
Happiness and love don't have a price
All good people that surround me everyday, oh
I just appreciate
I love living in a brand new story with unwritten lines
And no matter the weather
It's going, going to be alright

Chorus:
It's about being thankful and trying to understand
That the more I learn I want to leave it all in Your hands
‘Cause I know You'll always take good of care of me
You’ve given me a good life, a good life each day

Good life, good life
Allah I want to thank You for the good life
Yes I want to thank You O Allah!
Thank You for the good life, good life
Allah I want to thank You for the good life
I leave it all in Your hands

*Back to chorus
Sebuah cerita menggembirakan dan sangat bergerak sekitar ajaib matematika remaja canggung sosial yang mulai menemukan tempatnya di dunia ketika ia menghadiri sebuah kompetisi matematika internasional bergengsi Lebih suka bersembunyi di keselamatan dunia pribadinya sendiri, Nathan berjuang untuk menghubungkan dengan orang-orang, sering mendorong diri mereka yang ingin menjadi paling dekat dengannya, termasuk ibunya Julie.
Tanpa kemampuan untuk memahami cinta atau kasih sayang, Nathan menemukan kenyamanan dan keamanan yang ia butuhkan dalam jumlah dan matematika. Dia dibimbing oleh guru yang tidak konvensional dan anarkis, Bapak Humphreys, menjadi jelas bahwa bakat Nathan cukup untuk memenangkan tempat di tim Inggris bersaing di Olimpiade Matematika Internasional yang sangat dihormati.
Menjadi bagian dari sebuah tim dan salah satu yang memiliki kesempatan nyata untuk menang tampaknya seperti itu bisa mengubah hidup Nathan selamanya. Tapi ketika tim pergi untuk melatih di Taiwan, Nathan dihadapkan dengan banyak tantangan yang tak terduga, tidak sedikit perasaan baru dan asing ia mulai mengalami salah satu dari pesaing Cina, Zhang Mei yang indah.
Istilah gangguan identitas disosiatif merupakan sebuah istilah baru, dahulu gangguan ini dikenal dengan gangguan kepribadian majemuk ataupun banyak yang menyebutnya kepribadian ganda, istilah ini lalu diperkenalkan pada tahun 1987.
Pada abad ke-18, keahlian para dukun untuk berubah menjadi roh binatang ataupun peristiwa kerasukan dianggap sebagai fenomena seseorang yang mempunyai kepribadian ganda. Kasus Eberhardt Gmelin (1791) dianggap sebagai kasus kepribadian ganda pertama yang dilaporkan, walaupun sebelumnya pernah terjadi peristiwa amnesia yang menyerupai gejala kepribadian ganda yang dilaporkan pada tahun 1664.

Penyebab Gangguan Kepribadian Ganda

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan gangguan identitas disosiatif, yaitu:
  • Kemampuan bawaan untuk memisahkan kepribadian dengan mudah. 
  • Pelecehan seksual pada masa kecil yang berulang.
  • Kurangnya orang yang melindungi ataupun menghibur dari pengalaman buruk yang dialami.
  • Pengaruh dari anggota keluarga lain yang memiliki gangguan psikologis.
Penyebab utama gangguan identitas disosiatif sebenarnya adalah trauma berkepanjangan yang dialami pada masa kanak-kanak. Trauma tersebut terbentuk akibat beragam penyiksaan dan pelecehan, seperti: penyiksaan dan pelecehan seksual, kekerasan fisik, kekerasan secara psikologis, dan juga ritual-ritual aneh yang menyakiti sang korban (Satanic Ritual Abuse)
Wanita yang bernama Kimi Sand ini mengatakan bahwa dirinya memiliki 15 kepribadian. Termasuk menjadi seorang anak kecil berusia 4 tahun dan seorang biseksual. Kimi Sand berusihan 23 tahun dan dia menderita penyakit langka yang dinamakan Disscociative Identity Disorder (DID).
Penyakit ini membuat dirinya memiliki beberapa kepribadian yang bisa muncul kapan saja, yang mengambil kendali tubuhnya. Terkadang Kim bisa berubah menjadi koki Jepang Satou(22), atau remaja fionna(17), balita kembar berumur empat tahun, Jack dan Safyer.
Dia juga bisa berubah menjadi transgender Finn (14) dan seorang biseksual Theodore (15). Perubahan kepribadiannya ini bisa bertahan beberapa menit atau bahkan sampai hari. Kondisi Kim tersebut umumnya terkenal dengan gangguan kepribadian ganda karena membuat dia mengalami pergeseran identitas sebagai kepribadian yang terpisah, Masing-masing indentitas mengendalikan perilaku dan pikiran mereka pada waktu berbeda-beda dan juga pola pemikiran, kebutuhan dan keinganan berbeda.
Gangguan kepribadian seperti ini mulai terjadi pada Kimi Sands pada saat dia berumur 3 tahun. Pada saat dia berusia 20 tahun, Sand didiagnosa oleh seorang psikoterapis di Pusat Trauma Pottergate di Norwich yang mengatakan bahwa Anda harus membuat banyak kompromi ketika Anda memiliki 15 kepribadian. Saya harus menyimpan pakaian yang berbeda untuk setiap orang. Jika jiwa anak-anak saya (Kim) muncul, maka mereka akan marah saat mereka memakai gaun.
Saya juga harus memastikan bahwa selalu ada makanan vegan di lemari es untuk Fiona dan ketika remaka Theodore datang, saya harus menghabiskan malam hari di luar untuk pergi minum. 
Berikut Foto dari Kimi Sands
Kimi Sands
Kimi Sands
Sepertinya sangat sulit dibayangkan, ketika kita berada di posisi Kim. Bagaimana tanggapan Anda??
Sekian artikel saya tentang wanita yang terkena penyakit Disscociative Identity Disorder (DID). Semoga bermanfaat ^ ^


Source:http://www.wivrit.com/2013/12/kisah-wanita-yang-memiliki-15-kepribadian.html
Makna homeschooling di Indonesia telah disalah artikan oleh beberapa pihak. Saat ini banyak lembaga pendidikan non-formal yang berdiri dengan menggunakan merek homeschooling tetapi kegiatan belajar dilaksanakan di lembaga. Tentunya hal ini tidak jauh berbeda dengan model sekolah non-formal lainnya. Padahal di luar negeri tidak ada istilah lembaga homeschooling, kecuali konsultan homeschooling, atau komunitas homeschooling. Adapun terkadang orang tua memanggil tutor datang ke rumah melalui perusahaan jasa penyedia tutor atau semacam lembaga les privat, atau juga mencari tutor dengan cara mencari informasi pada konsultan homeschooling dan komunitas homeschooling.
Di Indonesia, homeschooling semakin dikenal masyarakat setelah berdirinya beberapa lembaga pendidikan non formal elit yang menggunakan merk homeschooling. Selain itu, banyak para artis, seniman, hingga atlet memilih model pendidikan seperti ini. Hal ini membuat homeschooling terkesan esklusif dan hanya untuk kalangan masyarakat menengah keatas. Padahal pada hakikatnya, kegiatan homeschooling dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat dari kalangan menengah atas hingga kalangan menengah bawah dengan syarat orang tua benar-benar mengatur model kegiatan belajar mengajar dan kurikulum yang paling efektif, sesuai dan benar bagi anak-anaknya.
Gue yakin hampir semua orang di dunia setuju bahwa pendidikan itu penting. Tetapi apa sebenarnya tujuan pendidikan itu? Pendidikan yang bagaimana yang seharusnya diberikan kepada para pelajar? Dan mengapa science itu menjadi salah satu bagian penting dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut? Artikel singkat ini gue tulis sebagai usaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.

Tujuan Pendidikan

Sebagian besar orang masih beranggapan bahwa tujuan pendidikan itu adalah untuk mencari kerja. Nasehat-nasehat seperti "belajar yang rajin, supaya nanti bisa cari kerja, punya banyak uang, dan bahagia" masih sering terdengar dimana-mana. Tetapi benarkah pendidikan itu hanya bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan dan bisa memiliki penghasilan?
Kalau kita teliti lebih jauh, pendidikan memiliki benefit jauh lebih banyak dari itu. Pendidikan menciptakan manusia yang lebih berarti baik itu sebagai pekerja, sebagai pemilih dalam masyarakat yang demokratis, sebagai pemikir, sebagai penerima informasi, sebagai penduduk yang bertanggung jawab, sebagai pribadi yang sehat dan bahagia, sebagai manusia dewasa yang berada dalam masyarakat yang terbuka dan progresif. Secara singkat, pendidikan itu menjadikan kita a better person.
Semua benefit itu tidak diperoleh dengan membatasi pendidikan hanya untuk survival di dunia kerja. Tetapi diperoleh dengan membangun kebiasaan belajar yang berkelanjutan kepada peserta didik. Salah satu kebiasaan belajar yang paling penting untuk ditanamkan sejak dini adalah kebiasaan untuk berpikir kritis.

Logika Sebagai Perangkat Berpikir kritis

Kritis dalam berpikir adalah salah satu karakter yang diharapkan dari orang yang terdidik dengan baik. Kritis bukan berarti terus-terusan skeptis terhadap informasi. Tetapi kritis berarti mengerti bagaimana suatu informasi itu dapat dievaluasi kebenarannya. Hal ini sangat penting karena sebagian besar keputusan yang kita lakukan dalam hidup kita sangat bergantung dengan informasi yang kita terima dan bagaimana kita mengolah informasi tersebut.
Perangkat untuk berpikir kritis tidak lain adalah logika. Logika adalah kumpulan aturan yang harus diikuti ketika kita mengevaluasi suatu informasi apakah informasi tersebut benar atau salah. Secara general, logika terbagi menjadi dua jenis, yaitu logika induksi dan logika deduksi, yang nggak akan gue bahas di artikel, bakal gue jelasin lebih lanjut.

Permasalahan Dalam Mengajarkan Logika

Meskipun kita sudah mengetahui bahwa logika adalah perangkat yang penting dalam berpikir kritis, membangun kebiasaan siswa untuk berpikir kritis dengan logika bukanlah hal yang mudah. Hal ini terjadi karena "mengajarkan logika" tidak menjamin siswa bisa "menerapkan ilmu logika". Begitu juga "mengajarkan kesalahan-kesalahan dalam berlogika" tidak menjamin siswa bisa "terhindar dari kesalahan berlogika".
Logika adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mengevaluasi informasi. Tetapi aturan-aturan ini tidak dengan mudah dipelajari begitu saja. Para peneliti dari Evolutionary Psychology menunjukkan bahwa manusia lebih mudah menggunakan logika jika itu diterapkan pada konteks yang sudah dia kuasai.

Pentingnya Konteks

Seorang anak SD pun sering kali membutuhkan konteks untuk memahami sesuatu. Gue sendiri pernah memberikan tes kepada seorang anak SD. Gue tanya "Berapa 3000 dikali 2?" dan dia nggak bisa jawab. Tetapi ketika gue berikan konteks: Kalau mau beli 2 apel yang masing-masing harganya adalah Rp 3000,-, berapa uang yang harus dibayar? Anak ini jawab dengan sangat cepat: Rp 6000,-.
Begitu juga ketika kita mengajari logika. Untuk kasus yang abstrak, orang dewasa pun masih sulit memahami aturan logika. Tetapi untuk konteks yang sudah familiar, hampir semua orang bisa menggunakan aturan-aturan logika tersebut. Salah satu contoh terkenal dalam disiplin ilmu Psychology of Reasoning adalah kasus "Wason Selection Task" yang selengkapnya bisa dilihat di wikipedia (gue sendiri pernah bikin contoh mirip ini di facebook).

Science Sebagai Konteks dari Berpikir Kritis Menggunakan Logika

Science bisa tidak ada gunanya bagi seseorang jika dipelajari dengan cara yang salah; Menghafal rumus tanpa mengerti konsep, menghafal berbagai metode untuk mengerjakan soal, dan sebagainya adalah salah satu contoh bentuk kesalahan dalam mempelajari science.
Tetapi science juga bisa sangat sangat dekat dengan kehidupan seseorang jika kita bisa menerapkan metode berpikir saintifik dalam mengevaluasi informasi yang kita terima.
Suatu teori pada science harus didukung dengan bukti (evidence) yang kuat. Antara teori yang satu dengan yang lainnya harus kompatibel, tidak boleh ada pertentangan. Begitu juga ketika mengajukan hipotesis baru. Suatu kejadian bisa diprediksi dengan mendeduksi dari teori yang sudah diketahui. Korelasi antara dua kejadian atau lebih bisa terlihat dari data statistik. Dan sebagainya.
Proses mempelajari science dengan benar akan melatih kita menggunakan prinsip-prinsip logika dalam mengevaluasi apakah informasi yang kita peroleh itu benar atau salah. Proses pelatihan ini akan mengasah ketajaman kita dalam berpikir kritis dan menggunakan logika.

Jadi ketika seorang bertanya kepada gue, "Apa pentingnya gue belajarscience?" Jawaban gue: tergantung cara belajarnya. Kalau cuma menghafal rumus sih sebenernya jadi nggak penting. Tapi belajar science dengan benar bisa melatih kita berpikir dengan menggunakan prinsip-prinsip logika. Ini adalah pondasi yang sangat penting ketika kita ingin mempelajari disiplin ilmu apapun. Kemampuan kita mengevaluasi informasi juga akan mempengaruhi keputusan-keputusan kita mengenai "makanan apa yang sehat untuk gue", "olahraga apa yang harus gue lakukan", "pekerjaan apa yang baik untuk gue", "bagaimana gue bisa secara efektif berkontribusi untuk masyarakat", dan sebagainya.
Well... Intinya gue cuma mau bilang kalau pondasi science yang kuat akan mempermudah lo untuk menjadi a better person. Itu sebabnya sciencepenting dalam pendidikan. Itu aja sih...
Finding and keeping friends in adulthood is different from the days when you played on the playground at recess. It takes work to maintain friendships over time. If you don’t have many friends, it’s important to consider the possible reasons why.

1. You Complain A Lot

If you’re constantly complaining about your job, lack of money, or unfair life, people won’t care to spend a lot of time with you. Complaining gets old fast. Try to develop a more positive attitude and look for more interesting topics to discuss rather than what’s going wrong in your life.

2. You Ditch Your Friends When You’re in a Relationship

If you’re guilty of ditching your friends every time you begin dating someone new, it’s likely your friends won’t sit around and wait to hear your breakup story. Instead, they’ll move on without you. It’s important to find a balance between spending time with your pals and your latest romantic interest.

3. You’re Selfish

Consider whether or not being selfish contributes to the fact that you don’t have friends. Friendship requires you to give sometimes, even when you don’t feel like it. If you’re only willing to do what you want, when you want it, it’s unlikely that your friends will tolerate it for very long.

4. You Don’t Care About Your Friends

If you don’t care what’s happening in your friends’ lives, your friends might not keep you around. It’s important to show interest in how your friends are doing. People will likely grow insulted if you don’t care to ask about them or you don’t care about their feelings.

5. You Stir Up Drama

If you’re guilty of stirring up trouble, it’s likely that people will try to avoid the drama. If you blame others, don’t keep secrets, or try to irritate people on purpose, you’ll likely have difficulty convincing people why they should stick around.

6. You Keep Score

Keeping score has no place in true friendship. If you try to keep score about whose turn it is to choose where you’re going to dinner or whose turn it is to call who, you will likely turn your friends away. Be willing to give to the relationship, rather than focus on trying to keep everything fair.

7. You Get Jealous

If you feel jealous when your friend buys a new car, gets a promotion at work, or enters into a new relationship, it’s likely going to lead to problems. It’s important to celebrate with your friends and feel happy for them when they succeed. If you’re always feeling jealous, you’re attitude will likely shine through, even if you try to hide it.

8. You Expect Too Much From Friends

If you expect your friends to always be available or always meet your needs, you’ll be disappointed. Your friends will hurt your feelings sometimes and will likely disappoint you from time to time. But that doesn’t meant they aren’t good people or that you shouldn’t remain friends with them. Practice forgiveness when your feelings get hurt.

9. You Gossip

If you gossip non-stop, people will recognize that you likely talk about them as well. Don’t talk negatively about other people or spread rumors. Instead, show that you can be trusted to respect people’s privacy.

10. You Bully Your Friends

Bullying doesn’t end in high school for many people. If you’re guilty of bossing your friends around or making demands, it’s likely that people won’t like you. It’s okay to be assertive with people, but make sure you don’t cross the line into behaving aggressively. Respect other people’s rights and work on developing healthy relationships.

11. You Don’t Get Out Enough

Of course, there is also a good chance that not having friends isn’t related to a specific character flaw. Instead, it might just be because you haven’t had the opportunity to meet people whose company you enjoy. If that’s the case, create opportunities to meet other people based on your interests and activities and be willing to take a chance on striking up a conversation with a stranger. It just might turn into a lifelong friendship.
"Makan gih, biar kerjanya enak nanti.." Kalimat seperti itu kerap dilantunkan, ketika ada yang memotivasi kita memakan sesuatu, supaya kinerja otak menjadi lebih baik. Namun, relatif sih sebetulnya. Tergantung, makanannya apa dulu? Apakah memang setiap makanan yang kita konsumsi itu, pasti akan berdampak bagus untuk otak kita?

Nah, padahal, tidak semua makanan. Hanya sebagian saja. Berikut ini, 10 makanan yang baik untuk otak Anda.

1. Coklat Hitam
Coklat Hitam Bisa Meningkatkan dan Menambahkan daya Ingat Otak

Mungkin Anda langsung semangat jadinya, begitu tahu rupanya coklat itu bagus untuk otak Anda. Hehehe! 

Yah, soalnya, pertama, coklat itu mengandung antioksidan. Jadinya, bisa membantu Anda terlindungi dari stress oksidatif, yang berasal dari radikal bebas.

Kedua, coklat hitam ini bisa meningkatkan horman endorfin dalam tubuh Anda, sehingamood Anda pun jadi meningkat!

Selengkapnya, bisa Anda baca 43 Manfaat Hebat Cokelat yang Jarang Diketahui Orang-Orang, Termasuk Anda [Infographic].

Disarankan Anda mengonsumsinya 1 ons per hari.

2. Blueberry

Blueberry Bisa Meningkatkan dan Menambahkan daya Ingat Otak
Dr. Steven Pratt, penulis Superfoods Rx: Fourteen Foods Proven to Change Your Life, menemukan bahwa blueberry itu salah satu makanan khasnya otak.

Karena, dia juga punya khasiat-khasiat yang dimiliki si coklat di atas, yakni, kaya akan antioksidan yang bisa membantu perlindungan otak dari bahaya stress oksidatif dari radikal bebas pada tubuh.

Selain itu, blueberry ini juga mampu membantu perlidungan sel-sel dan neuron di otak, dari bahayanya spesies-spesies yang menyerangnya. Pun, jadinya memori dan kemampuan belajar meningkat.

Sampai-sampai ada sebuah penelitian bahwabluerberry ini bisa membantu perlindungan dari kepikunan, bahkan penyakit neurodegenerativeseperti Alzheimer.

Disarankan mengkonsumsi blueberry ini sebanyak satu cankir dalam sehari.

3. Telur

Telur Bisa Meningkatkan dan Menambahkan daya Ingat Otak
Terutama bagian kuning telurnya, bagus tuh, termasuk salah satu sumber kolin yang terbaik. Jadinya bisa meningkatkan memori dan mengurangi kepikunan. Karena komunikasi antara sel-sel otak akan meningkat. 

Disarankan makan satu buah telur dalam sehari.

4. Alpukat

Alpukat Bisa Meningkatkan dan Menambahkan daya Ingat Otak
Soalnya di dalam alpukat ini, ada lemak tak jenuh tunggal yang bisa meningkatkan aliran darah, dan mengurangi tekanan darah. Otomatis, bermanfaat bagi semua organ tubuh. Termasuk otak, jadinya cukup mendapatkansupply oksigen deh.

Karena tinggi kalori, konsumsi sekitar seperempat sampai setengah buah alpukat dalam sehari udah cukup.

5. Kacang-Kacangan

Kacang-Kacangan Bisa Meningkatkan dan Menambahkan daya Ingat Otak
Lantaran mengandung asam lemak Omega-3 yang tinggi, makanya bisa meningkatkan kejernihan mental, memori, bahkan udah terbukti bisa memulihkan penuaan otak pada bagian otak rat.

Lalu, kacang-kacangan juga mengandung vitamin E, yang bisa mencegah penurunan kognitif. Lagipula bentuknya juga mirip otak yah kan, hehehe! 

Disaranan sih, makan kacannya, kacang jenis kenari. Itu yang paling bagus kalau buat kesehatan otak. Malahan bisa juga meningkatkan suasana hati, mengurangi kepikunan, dan meningkatkan kesehatan jantung.

Makan satu ons perhari, cukuplah.

6. Kacang Arab

Kacang Arab Bisa Meningkatkan dan Menambahkan daya Ingat Otak
Kacang arab ini banyak mengandung magnesiumnya nih. Makanya, dia bisa meningkatkan transmisi pesan antara neuron-neuron. Dia bisa mengendurkan pembuluh darah, kemudian meningkatkan aliran darah, serta meningkatkan hormon seretonin di otak, sehingga mood jadi lebih baik.

Anda bisa memakannya beberapa kali dalam seminggu.

7. Minyak Zaitun

Minyak Zaitun Bisa Meningkatkan dan Menambahkan daya Ingat Otak
Nah, kalau minya zaitun ini, dia ini sumber asam lemak Omega-3 yang sama bagusnya kayak antioksidan. Seperti yang dibahas di atas, dia bisa melindungi otak dari stres oksidatif. Pun juga bisa meningkatkan daya ingat dan daya belajar.

Satu sampai dua sendok makan dalam sehari, ketika ditaburkan pada sald atau pada bubu masak, udah termasuk kadar yang optimal kok.

8. Wild Salmon

Wild Salmon Bisa Meningkatkan dan Menambahkan daya Ingat Otak
Salmon termasuk salah satu makanan yang juga kaya akan asam lemak Omega-3, yang bisa membantu penjagaan sel otak, dan juga bekerja sebagai anti-inflammatories.

Karena sejatinya tubuh kita nggak bisa memproduksi jumlah asam lemak yang kita butuhkan. Makanya, kita perlu sumber dari luar.

Asam lemak pada salmon ini juga bagus buat jantng, otak, dan kesehatan mata, serta pengatasan kepikunan.

Oia,  sayangnya, para peternak salom dapet salmon yang kadar lemaknya berbeda-beda, nggak tentu segitu terus. Maka, disarankan untuk memilih wild salmon aja, lebih bagus.


Bagus pula bila dimakan sebanyak 4 ons, disajikan 2-3 kali dalam seminggu.

9. Biji Rami

Biji Rami Bisa Meningkatkan dan Menambahkan daya Ingat Otak
Biji rami itu banyak asam lemaknya juga. Jadi, penting juga buat kesehatan otak, meningkatkan daya ingat, dan mengurangi daya lupa akibat penuaan.

1 atau 2 sendok dalam sehari, sudah bisa memberikan efek.

10. Brokoli

Brokoli Bisa Meningkatkan dan Menambahkan daya Ingat Otak
Brokoli ini, sumber kolin yang mantap nih, yang telah diketahui mampu meningkatkan daya ingat serta menurunkan kepikunan akibat penuaan. Selain itu, juga kaya akan vitamin K, yang bisa meningkatkan kecepatan kerja otak.

2-4 mangkuk dalam seminggu sudah cukup optimal untuk kesehatan otak Anda.